MUI PALANGKARAYA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalsel bersilaturahmi ke MUI Kota Palangka Raya. Silaturahmi digelar di Rujab Wali Kota Palangka Raya pada Sabtu, 1 Juni 2024. Suasana santai dan akrab membaur dalam duduk bersama menghadapi meja bundar yang di atasnya tersaji makanan, buah-buahan, dan minuman segar.
ketua Panitia Silaturahmi MUI Kota Palangka Raya, Ustaz H. Sa’aduddin Baya, S.Pd.I, menyatakan syukur kedua MUI bisa bersilaturahmi dan bermuwajahah. Ia juga mengapresiasi rekan-rekan pengurus MUI yang telah membantu tim kerja silaturahmi ini. Terima kasih tak terhingga juga disampaikan kepada Pemko Palangka Raya yang telah memfasilitasi tempat dan sarana pendukungnya.
Ketua MUI Kota Palangka Raya, K.H. Zainal Arifin diwakili Wakil Ketua Ustaz H. Amanto Surya Langka, Lc., memberikan sambutan hangat perekat silaturahmi. Ia berharap lewat silaturahmi ini ukhuwah semakin kuat dan keberkahan akan didapat. Melengkapi sambutan, ia membacakan beberapa pantun penyemarak untuk mengajak mempererat kebersamaan antara ulama dan Umara.
Berlanjut sambutan berikutnya, Ketua MUI Batola, K.H. Ahmad Jiansie Majedi, mendukung bahwa silaturahmi sebagai bagian ibadah untuk memperpanjang umur dan memperbanyak rezeki sebagaimana sabda Rasulullah Saw, “Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahmi dengan kerabatnya.” (HR Bukhari).
Sementara itu, Pj. Sekda Kota Palangka Raya Ir. Achmad Zaini, M.P., dalam sambutannya mengapresiasi silaturahmi yang bertepatan dengan momen Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2024 ini. Ia mengajak hadirin untuk mengapresiasi pendahulu bangsa yang mampu menyatukan keberagaman Indonesia.
Implementasi nilai-nilai Pancasila bisa kita wujudkan dengan senantiasa menjaga persatuan dengan bersilaturahmi bersatu untuk mewujudkan harapan Indonesia Emas 2045 bersamaan dengan satu abad merdeka, negara kita diharapkan makin kuat, modern, dan berakhlak mulia.
Menyinggung Rencana Pembangunan Jangka panjang Nasional (RPJPN, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RJPD) juga harus diwujudkan dengan membangun sejak sekarang dan semua pihak harus mendukung.
“Memang tantangan pembangunan tetap ada. Tiga di antara adalah pertama, kesenjangan ekonomi. Data BPS mengemukakan masih ada jarak miskin dan kaya di desa dan di kota, salah satu penyebabnya lapangan kerja belum merata. Kedua, ketimpangan dalam pendidikan. Ketiga, meningkatnya intoleransi di Indonesia. Ini perlu mendapat perhatian kita semua.
Berikutnya, dialog santai pimpinan MUI Kota Palangka Raya pun mengemuka. Terkait Kerukunan hidup bersama dalam keberagamaan, itu bisa tetap terjalin dengan sikap saling menghargai. Keharmonisan harus dibangun di semua elemen, apalagi menjelang makin dekatnya Pilkada Serentak. Setiap masalah mesti diselesaikan dengan kebersamaan.
Menyinggung adanya ajaran sempalan atau aliran yang menyesatkan atau persoalan Kerukunan, MUI dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) selalu bekerja sama untuk melakukan pendekatan dan peringatan untuk meluruskan dan merukunkan.
” Memang sempat ada sempalan atau aliran yang menyimpang, itu hanya ada secara personal, dan tidak ada gerakan organisasi untuk merekrut pendukung,” tuturnya.
Merespons hal itu, pimpinan MUI Batola, mengemukakan bahwa dari kunjungan ini pihaknya akan membandingkan, mengkaji, dan menerapkan hal baik di wilayahnya.
“Untuk di wilayah Batola kebetulan hanya ada dua ormas Islam besar, yakni NU dan Muhammadiyah. Tentu tidak sebanyak ormas muslim di Palangka Raya. Namun, suasana kerukunan ini tentu bisa menginspirasi agar tetap bisa mewujudkan ukhuwah serta kerukunan dengan semua pihak tanpa ada sempalan yang menyesatkan.”
Silaturahmi pun dilengkapi dengan makan siang sederhana bersama. Syukur nikmat rezeki silaturahmi pun langsung tampak. Semoga silaturahmi menguatkan takwa dan mengeratkan tali ukhuwah. (LJ)